Ahlan wa Sahlan

*** Ya Akhi ya Ukhti... ****

Temukan Esensi Hidupmu !!!

Kamis, 27 Oktober 2011

Cinta dalam Kerinduan

Siang itu, seorang pemuda berparas tampan berjalan memasuki perkampungan kaum Nukha’ di kota Kufah. Dia termasuk salah seorang Ahli Zuhud yang sangat rajin beribadah. Saat singgah di kampung tersebut tanpa sengaja matanya melihat seorang wanita muda berpasas elok nan rupamwan. Ia pun tertarik dengan nya dan akalnya melayang-layang karena nya.

Rupanya hal yang sama juga di alami wanita tersebut. Pemuda ini kemudian mengirim utusan untuk melamar wanita cantik tersebut, namun sayang sekali ayah wanita itu menolak karena dia telah di jodohkan dengan sepupunya. Kondisi ini membuat keduanya tersiksa.

Lalu wanita itu mengirim utusan kepada pemuda ahli ibadah tersebut dengan sebuah pesan
“Telah Sampai ke telinga ku perihal kecintaanmu yang teramat dalam kepada ku dan cobaan ini begitu berat bagiku. Jika berkenan, aku akan mengunjungi mu atau aku permudah jalan bagimu untuk datang ke rumahku.”

Setelah mendengar penuturan utusan tersebut sang pemuda menjawab, “Dua-duanya tidak akan aku lakukan” Dia kemudian membacakan firman Allah,
“Sesungguhnya aku takut siksaan pada hari yang agung jika berbuat maksiat kepada Rabb ku.”(Q.S AzZumar,13)
Aku takut api yang lidahnya tidak pernah padam dan jilatannya yang tak pernah diam.

Tatkala utusan itu kembali kepada wanita tersebut dan menyampaikan apa yang telah katakan pemuda tadi, berkatalah dia,
“Sekalipun yang aku lihat darinya demikian, namun rupanya dia juga seorang yang amat zuhud, takut kepada Allah! Demi Allah tidak ada seorang pun yang merasa dirinya lebih berhak dari orang lain untuk takut kepada Allah. Sesungguhnya para hamba dalam hal ini adalah sama.”

Kemudian wanita tadi meninggalkan gemerlap dunia, membuang semua hal yang terkait dengannya, mengenakan pakaian sederhana yang terbuat dari bulu dan berkonsentrasi ibadah. Sekalipun demikian, dia masih hanyut dalam kerinduan dan menjadi kurus kering karena cintanya terhadap pemuda itu hingga akhirnya dia meninggal dunia dengan memendam rasa rindu yang teramat dalam.

Setelah wanita itu wafat, sang pemuda tampan itu sering berziarah ke kuburnya. Suatu malam, dia melihat wanita itu dalam mimpi dengan penampilan yang amat bagus dan berkata padanya, “Bagaiman kabarmu dan apa yang engkau temukan setelahku” Wanita itu menjawab,
“Sebaik-baik cinta, adalah cinta mu wahai kasih. Cinta yang menggiring kepada kebaikan dan berbuat baik.”

Kemudia dia bertanya lagi,
“Apa yang akan kamu tuju?”
Dia menjawab, “Kenikmatan dan hidup yang tiada habisnya di syurga nan kelal, milik yang tak pernah punah”

Pemuda itu berkata lagi kepadanya,
“Ingat-ingatlah aku di sana, karena aku tidak pernah melupakan mu.”
“Demi Allah akupun demikian. Aku telah memohon kepada Rabbku, Mawla ku, agar Dia menolongku atas hal itu.”

Lantas, pemuda itu bertanya,
“Kapan aku bisa melihatmu?”
“Engkau akan mendatangi kami dalam waktu dekat.” ujarnya..

Rupanya benar, pemuda itu tidak hidup lama lagi setelah mimpi itu, hanya tujuh malam. Dan setelah itu, diapun menyusul. Pulang ke Rahmatullah…

Semoga Allah Merahmati Keduanya..

[Sumber : Majalah Cahaya Nabawiy No32 Th III Jumadil Akhir 1426 H/Agustus 2005 M]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar