Keterbatasan yang dimiliki manusia berubah menjadi kekuatan yang luar biasa, dengan khusyu’ dalam istikharah
Dasar :
Allah berfirman : ”Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu; dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. ” { QS. Al-Baqarah : 216}
Allah berfirman : ”Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu; dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. ” { QS. Al-Baqarah : 216}
Rasulullah mengajarkan kita untuk beristikharah, Beliau bersabda : ”Jika salah seorang diantara kalian hendak melakukan sesuatu, hendaklah mengerjakan sholat sunat 2 rakaat kemudian berdo’a : ’Ya Allah sesungguhnya aku memohon kebaikan kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kemampuan kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu, dan aku memohon kepada-Mu dari anugerah-Mu yang Agung. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa, sedang aku tidak kuasa. Engkau Maha Mengetahui sedang aku tidak mengetahui. Engkaulah Dzat yang Maha Mengetahui perkara ghaib. Ya Allah apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (sambil menyebutkan persoalannya ...?!) ialah baik bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir urusanku (didunia atau diakhirat), tentukanlah untukku, mudahkanlah jalannya dan berkahilah aku di dalamnya. Dan apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir urusanku(didunia atau diakhirat), jauhkanlah ia dariku dan jauhkanlah diriku darinya, tentukanlah untukku apapun yang terbaik, kemudian ridhailah aku dengannya’.”
{HR. Al-Bukhari}Demikianlah Rasulullah mengajarkan kita shalat istikharah, sebagai langkah awal menempuh kesuksesan.
Sekilas Pribadi Imam Syafi’i, dimana kelebihannya :
1.Menghafal Al-Qur’an sejak usia 9 tahun.
2.Menghafal kitab Al Muwaththa, karya Imam Malik dilaksanakan selama 9malam.
3.Mampu membuat 1000 kesimpulan, lengkap dengan renungan Hadist pendek dilaksanakan selama waktu satu malam.
4.Manusia pertama yang merumuskan kaidah ilmu ushul fiqh.
5.Rajin melaksanakan sholat Istikharah dengan di iringi dzikir.
1.Menghafal Al-Qur’an sejak usia 9 tahun.
2.Menghafal kitab Al Muwaththa, karya Imam Malik dilaksanakan selama 9malam.
3.Mampu membuat 1000 kesimpulan, lengkap dengan renungan Hadist pendek dilaksanakan selama waktu satu malam.
4.Manusia pertama yang merumuskan kaidah ilmu ushul fiqh.
5.Rajin melaksanakan sholat Istikharah dengan di iringi dzikir.
6.Kondisi otak mencapai alfa. (Ketika God Spot diaktifkan, maka otak kita akan berubah gelombangnya. Dimana urutan gelombang ini dimulai dari gelombang Beta – Alfa - Delta).
Fadhilah Sholat Istikharah adalah bisa menghindarkan dari kesulitan.
Tata cara Sholat Istikharah, dalam Kitab Sabilal Muhtadin karya Syaikh Muhammad Arsyad, dijelaskan :
1.Niat sholat Istikharah adalah saya berniat sholat Istikharah 2 rakaat karena Allah semata (Ushalli sunnatal istikharaati rak’ataini lillahi ta’ala).
2.Pada rakaat pertama membaca : surat alfatehah + surat al-Kafirun sedangkan pada rakaat kedua membaca : surat alfatehah + surat al-Ikhlas (boleh juga membaca surat2 yang lainnya).
1.Niat sholat Istikharah adalah saya berniat sholat Istikharah 2 rakaat karena Allah semata (Ushalli sunnatal istikharaati rak’ataini lillahi ta’ala).
2.Pada rakaat pertama membaca : surat alfatehah + surat al-Kafirun sedangkan pada rakaat kedua membaca : surat alfatehah + surat al-Ikhlas (boleh juga membaca surat2 yang lainnya).
3.setelah selesai membaca do’a ’Ya Allah sesungguhnya aku memohon kebaikan kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kemampuan kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu, dan aku memohon kepada-Mu dari anugerah-Mu yang Agung. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa, sedang aku tidak kuasa. Engkau Maha Mengetahui sedang aku tidak mengetahui. Engkaulah Dzat yang Maha Mengetahui perkara ghaib. Ya Allah apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (sambil menyebutkan persoalannya ...?!) ialah baik bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir urusanku (didunia atau diakhirat), tentukanlah untukku, mudahkanlah jalannya dan berkahilah aku di dalamnya. Dan apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir urusanku (didunia atau diakhirat), jauhkanlah ia dariku dan jauhkanlah diriku darinya, tentukanlah untukku apapun yang terbaik, kemudian ridhailah aku dengannya’ yang diawali dengan membaca basmalah, istighfar 100x dan sholawat kepada Junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.
4.Catat : agar do’a kita terkabulkan sebisa mungkin menjauhi segala bentuk pinjaman yang ada unsur-unsur riba’. Sehingga Allah memberikan keberkatan dan menurunkan rahmatNya. Yakin dan percayalah, jika kita mengikuti perintah Allah, Allah akan membantu kita. Dan jika Allah berkehendak akan membantu kita, tidak ada yang dapat menghalangi.
5.Waktu yang utama melaksanakan sholat malam adalah 2/3 malam (jam 2 malam).
5.Waktu yang utama melaksanakan sholat malam adalah 2/3 malam (jam 2 malam).
Tipz menghidupkan waktu malam dengan baik :
1.Niatkan dalam hati untuk mendirikan Qiyamullail atau Ihyaa Lail, selepas selesai sholat Maghrib. Ini kebiasaan para salafush shalih.
2.Membiasakan diri tidak bercakap-cakap antara waktu maghrib dan isya’, kecuali setelah melakukan sholat sunnah 6 rakaat (sholat awwabin). Sebagaimana Rasulullah bersabda : ’Barangsiapa sholat 2 rakaat selepas sholat Maghrib (fardhu) sebelum berkata-kata (dalam riwayat lain 4 rakaat), diangkatkan sholatnya di ’illiyyin (derajat surga yang tinggi).’
Dari Abu Huraira, Rasulullah SAW. Bersabda, ’barangsiapa sholat 6 rakaat selepas sholat Maghrib (fardhu), tidak berkata di antaranya dengan sesuatu yang tidak baik, baginya sama seperti ibadah 12 tahun.’ {Riwayat At-Tirmidzi}.
1.Niatkan dalam hati untuk mendirikan Qiyamullail atau Ihyaa Lail, selepas selesai sholat Maghrib. Ini kebiasaan para salafush shalih.
2.Membiasakan diri tidak bercakap-cakap antara waktu maghrib dan isya’, kecuali setelah melakukan sholat sunnah 6 rakaat (sholat awwabin). Sebagaimana Rasulullah bersabda : ’Barangsiapa sholat 2 rakaat selepas sholat Maghrib (fardhu) sebelum berkata-kata (dalam riwayat lain 4 rakaat), diangkatkan sholatnya di ’illiyyin (derajat surga yang tinggi).’
Dari Abu Huraira, Rasulullah SAW. Bersabda, ’barangsiapa sholat 6 rakaat selepas sholat Maghrib (fardhu), tidak berkata di antaranya dengan sesuatu yang tidak baik, baginya sama seperti ibadah 12 tahun.’ {Riwayat At-Tirmidzi}.
Tipz Habib Umar bin Hafidz dalam mengatur waktu :
1.Setelah sholat maghrib dan selesai mengerjakan sholat-sholat sunnah, masing-masing ke halaqoh Al-Qur’an selama setengah jam. Setelah itu membaca wirid hingga masuk waktu isya’.
2.Setelah selesai menunaikan sholat-sholat sunnah, isi waktu dengan ibadah khusus, seperti membaca AlQur’an, wirid dan sebagainya.
3.Khususkan waktu antara maghrib dan isya’ dengan bermunajat kepada-Nya. Jauhkan diri unutk sementara waktu dari segala urusan dunia dan hubungan dengan manusia.
1.Setelah sholat maghrib dan selesai mengerjakan sholat-sholat sunnah, masing-masing ke halaqoh Al-Qur’an selama setengah jam. Setelah itu membaca wirid hingga masuk waktu isya’.
2.Setelah selesai menunaikan sholat-sholat sunnah, isi waktu dengan ibadah khusus, seperti membaca AlQur’an, wirid dan sebagainya.
3.Khususkan waktu antara maghrib dan isya’ dengan bermunajat kepada-Nya. Jauhkan diri unutk sementara waktu dari segala urusan dunia dan hubungan dengan manusia.
4.Dalam hal menjaga diri untuk berkata-kata, Habib Umar berkata ”Sayyidina Abu Bakar meletakkan batu di mulutnya agar tidak bercakap-cakap kecuali yang penting atau yang baik. Kalau kita mampu menahan n mengamalkan hal demikian selama 40 hari berturut-turut, insyaAllah itu akan menjadi kebiasaan kita, dan kita akan dijaga dari hal-hal kurang penting sehingga yang diucapkan akan hal yang penting-penting saja, jauh dari Fudhul al kalam, berbicara yang berlebihan.”
5.Sebelum tidur hendaklah menjaga adab-adab tidur, seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW., agar tidur kita diangkat dan dijadikan oleh Allah SWT. Sebagai ibadah, bukan tidur ghaflah (lalai) dan supaya mudah untuk bangun melaksanakan ibadah Qiyamullail.
6.Habib Umar berkata : ”siapa yang menjaga adab tidur, jadilah tidurnya itu tidur dalam keadaan yang sadar, tidak sia-sia umurnya.”
5.Sebelum tidur hendaklah menjaga adab-adab tidur, seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW., agar tidur kita diangkat dan dijadikan oleh Allah SWT. Sebagai ibadah, bukan tidur ghaflah (lalai) dan supaya mudah untuk bangun melaksanakan ibadah Qiyamullail.
6.Habib Umar berkata : ”siapa yang menjaga adab tidur, jadilah tidurnya itu tidur dalam keadaan yang sadar, tidak sia-sia umurnya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar